PROSES YANG BERLANGSUNG PADA ORGAN REPRODUKSI
Written
back by wiwik s
A. Proses Pembentukan sel kelamin (Gametogenesis)
Gametogenesis
dibedakan menjadi dua yakni spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis
(oembentukan ovum/sel kelamin)
Spermatogenesis
|
Oogenesis
|
Berlangsung di testis
|
Berlangsung di ovarium
|
Hormon yang berpengaruh:
LH: merangsang sel Leydig menghasilkan
testosteron (memacu pertumbuhan sekunder pada pria).
FSH: merangsang sel sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu soermatogonium untuk memulai
spermatogenis).
|
Hormon yang berpengaruh
FSH: merangsang pertumbuhan sel folikel di
sekeliling ovum.
LH: untuk merangsang ovulasi
|
Satu kali spermatogenesis akan menghasilkan 4
buah sel sperma
|
Satu kali oogenesis menghasilkan satu sel telur
sedangkan yang 3 badan kutub sekunder yang akan berdegenerasi.
Seorang perempuan paling banyak menghasilkan 400
sel telur selama hidupnya meski bayi perempuan sejak lahir sudah berisi
500.000 -1.000.000 oosit primer.
|
Hasil spermatogenesis adalah sel sperma yang
memiliki ciri: Bentuk memanjang, memiliki ukuran lebih kecil dari sel telur,
dapat bergerak bebas karena memiliki ekor, prosuksi terus menerus sampai tua,
memiliki rentang hidup lama yakni setelah ejakulasi dalam rahim wanita mampu
bertahan 3-5 hari, sperma memiliki bagian kepala yang mengandung inti dan
akrosom (akrosom mengandung enzim hialuronidase dan akrosin/proteinase yang
berfungsi untuk menembus pelindung ovum, bagian leher (tengah) mengandung mitokondria untuk
penmbangkit energi untuk pergerakan sperma, ekor untuk bergerak
|
Hasil oogenesis adalah sel telur/ovum dengan
ciri: bentuk bulat/oval/lingkaran, ukurannya lebih besar dari ovum, tidak
dapat bergerak, produksi berhenti sampai wanita mengalami menopause, memiliki
rentang hidup pendek yakni 12-24 jam tidak dibuahi maka sel telur akan larut
|
B. Menstuasi
Menstruasi adalah peristiwa meluruhnya dinding rahim dan ovum yang
tidak dibuahi yang diikuti pendarahan. Menstruasi terjadi secara teratur tiap
bulan membentuk siklus. Siklus menstruasi pada umumnya berlangsung selama
28 hari, tetapi siklus menstruasi setiap
individu bervariasi yakni 24-40 hari yang terdiri dari 4 fase yakni:
1.
Fase menstruasi.
Terjadi pada hari 1-5 dari siklus menstruasi, dimulai ketika progesteron berhenti produksi, dinding rahim yang semula
menebal akan meluruh diikuti pendarahan.
2. Fase reparasi. Terjadi pada hari ke 6 – 10, merupakan
fase penyembuhan pembuluh darah yang pecah saat menstruasi, FSH (follicle
Stimulating Hormon) mulai diproduksi guna memacu pematangan sel telur/ovum,
estrogen juga diproduksi untuk memacu penebalan dinding rahim.
3. Fase proliferasi/fase subur. Terjadi pada hari ke 11 – 17 setelah hari pertama menstruasi,
terjadi pelepasan sel telur yang berupa oosit sekunder (oosit II),
bertahan hidup 24-48 jam berjalan di
sepanjang tuba falopii menuju uterus, hormon LH (Luteinizing Hormon) diproduksi.
Massa subur = awal mens + rata –
rata mens -14 hari.
Contoh soal:
Seorang wanita mengalami
menstruasi pada tanggal 5 Juni dengan daur menstruasi 28 hari maka masa
suburnya adalah:
5 +28-14 = 19 Juli
4.
Fase sekresi.
Terjadi hari ke 18-28 setelah menstruasi, progesteron diproduksi yang berfungis
memacu terjadi penebalan rahim dan estrogen
untuk proses implantasi (penempelan sel telur). Produksi progesteron akan
berhenti jika tidak terjadi pembuahan.
C. Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi/pembuahan
merupakan peristiwa peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang berupa
oosit sekunder. Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot, zygot bergerak
menuju ke oviduk sambil membelah secara mitosis dan zygot selanjutnya menuju
uterus. Zygot mengalami perkembangan embrio melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap morula. Zygot
membelah dan menghasilkan sel yang sama besar dengan bentuk menyerupai buah
arbei.
2. Tahap blastula. Sel
morula membelah membentuk blastosit (sampai di uterus pada hari ke 4-5 pasca
ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Tropoblast merupakan lapisan luar
blastosit yangberfungsi dalam proses implantasi/penempelan embrio.Blastosit
mengandung bintik benih dan selang 6 hari setelah fertilisasi tropoblast
menempel pada dinding uterus dan melepaskan korionik gonadotropin yang
berfungsi untuk melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi prosuksi estrogen
dan progesteron yang memacu penebalan dinding rahim.
3. Tahap gastrula. Jika
implantasi blastosit berhasil maka akan terjadi kehamilan (gestasi). Proses
kehamilan berlangsung sekitar 280 hari. Bintik benih akan tumbuh menjadi berbagai
organ yang dimiliki embrio. Setelah minggu ketujuh akan tumbuh janin/fetus.
Pada tropoblast
bagian yang berkembang menjadi membran embrio yang terdiri dari bagian-bagian:
a.
kantong kuning telur (yolk sac), merupakan pelebaran endodermis yang
berisi cadangan makanan bagi embrio.
b. Amnion, berisi cairan tempat embrio
mengapung dan melindungi embrio dari benturan.
c.
Alantois, merupakan selaput yang membentuk tali pusar. Alantois
berfungsi untuk menyalurkan makanan dan oksigen bagi embrio, saluran
pengeluaran zat sisa dari embrio.
d.
Korion, merupakan dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan
tropoblast. Korion dengan jaringan endometrium akan membentuk plasenta.
Perkembangan
embrio selama kehamilan dapat dibagi menjadi 3 tahapan yakni:
·
Trisemester pertama/tiga
bulan pertama. Merupakan masa pertama organogenesis yang mana masa paling
rawan kerusakan bahkan bisa mengalami keguguran. Minggu ke-8 semua struktur
organ terbentuk dikenal dengan masa fetus. Minggu ke-4 jantung berdetak, pada
akhir bulan ketiga janin memiliki
panjang sekitar 5 cm.
·
Trisemester kedua/tida
bulan kedua. Rahim tumbuh membesar dan terlihat kehamilannya, janin
berukuran sekitar 30 cm dengan berat sekitar 2-3 kg. Pada bulan keempat sistem
tubuh berkembang, rambut kepala tumbuh. Pada bulan kelima otot rangka tumbuh
menebal, badan tumbuh lebih cepat daripada kepala, tubuhnya tertutup rambut
yang halus. Pada bulan keenam bulu mata dan alis terbentuk, kelopak mata
membuka,kulit masih berkeriput.
·
Trisemester ketiga/tiga
bulan ketiga. Pada bulan ketujuh
kepala dan tubuh mendekati proporsional, berukuran sekotar 13-17 inchi, dapat
mengubah posisi tubuh dan mampu menyimpan lemak. Pada bulan kedelapan janin
laki-laki testisnya turun ke dalam scrotum, paru-paru belum tumbuh
sempurna,cadangan lemak meningkat, janin berukuran 16-18 inci. Pada bulan
kesembilan Janin lebih peka terhadap rangsangan, panjang janin 46-51 cm dengan
berat berkisar 2,5 – 3,2 kg, sistem peredaran darah dan pernafasan mengalami
perubahan untuk persiapan bernafas waktu kelahiran.
D. Hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan dan persalinan
· Progresteron dan
estrogen: estrogen dan progresteron pada bulan keempat untuk menjaga penebalan rahim dan menjaga kebutuhan zygot.
· Prolaktin: Prolaktin
diproduksi oleh plasenta untuk merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI,
mengatur metabolisme pada ibu.
· HCG dihaslkan
plasenta yang berfungsi menjaga sel telur yang telah
dibuahi sperma dalam melakukan implantasi atau menempel pada dinding rahim.
· Relaksin
dihasilkan plasenta yang berfungsi untuk mempengaruhi
fleksibelitas simfisis pubis/tulang kelamin dan organ lainnya untuk
mempengaruhi kehamilan.
· Oksitosin berfungsi untuk memacu kontraksi rahim untuk keluarnya
janin.
Referensi.
Kemendikbud RI. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS kelas IX
semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI.
Fery Widiyanto, Wigati hadi Omegawati, Hendra Heryanto. 2018. Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS kelas IX. Yogjakarta: Intan Pariwara.