KURIKULUM MERDEKA, GURU MERDEKA,DAN TIPS SUKSES MENGAPLIKASIKANNYA
oleh: Jumadi,S.Pd.
Bermula dari data Programme for InternaSebagai upaya pemulihan pembelajaran itu,kurikulum darurat/ kurikulum prototipe dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel,berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka yang mendukung pemulihan pembelajaran meliputi pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter Pelajar Pancasila,berfokus pada materi esensial,dan fleksibel bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang terdiferensiasi.tional Student Assesment ( PISA) yang menunjukkan bahwa siswa Indonesia yang berusia 15 tshun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana ( konsep matematika dasar).Selama lebih dari 15 tahun skor PISA tersebut tidak ada peningkatan yang signifikan.Studi itu memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sisial ekonomi dalam hal kualitas belajar.
Untuk mengatasi hal tersebut,Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus saat pandemi covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia.Kurikulum yang dimaksud itu adalah kurikulum yang darurat untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran masa pandemi itu.
Efektivitas kurikulum khusus itu menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komorehensif.
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka menganut 3 tipe yaitu pembelajaran intrakurikuler (dilaksanakan secara terdiferensiasi),pembelajaran kokurikuler (berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,berprinsip interdisipliner,berorientasi pada karakter manusia) dan pembelajaran ekstrakurikuker ( dilaksanakan sesuai minat murid).
Pelaksanaan pembelajaran merupakan siklus dengan 3 tahapan meliputi Asesemen Diagnostik (asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui potensi peserta didik) umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran.Selanjutnya Perencanaan,merupakan penyusunan proses pembelajaran berdasarkan hasil asesmen diagnostik dan pengelompokan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuannya.Terakhir yaitu Pembelajaran,dimana guru akan melakukan tes formatif secara berkala untuk mengetahui proses pembelajaran ,di akhir proses pembelajaran dilakukan asesmen sumatif sebagai evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Saya sebagai guru yang baru pertama kali/ tahun pertama melaksanakan pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka,perlu banyak belajar,beradaptasi,dan berkolaborasi dengan teman sejawat.Sebagaimana pemikiran awal mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka itu berupaya untuk mewujudkan transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik.Guru memang dapat mengenali potensi peserta didik lebih mendalam untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan karena bisa dilakukan melalui pembelajaran berbasis projek.
Kendala bagi guru terletak pada mengajar karena guru bisa menentukan cara mengajar yang tepat dan membuat materi esensial sesuai dengan yang ingin dicapai. Tusilah Smp: Saya mengikuti tips dari pakar dalam melaksanakan pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka.Hal penting yang perlu dilakukan yaitu guru harus adaptif dengan perubahan agar hasilnya optimal.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk mencapai itu.
1.Lebih fokus ke materi esensial dan pengembangan kompetensi siswa.Kurikulum Merdeka ini lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas,hanya berfokus pada Literasi dan Numerasi.Oleh karenanya guru hanya perlu menyiapkan materi esensial yang berhubungan dengan kompetensi peserta didik.Guru bebas memilih materi yang akan difokuskan asalkan tetap memenuhi kriteria Kurikulum Merdeka.
2.Guru memahami peserta didiknya.
Dalam hal ini guru perlu memahami karakter dan potensi mereka supaya lebih mudah memilih materi
3.Guru harus memiliki peta kemampuan peserta didik.Hal ini penting karena peta ini dapat mempermudah guru dalam mengetahui potensi ,kompetensi,dan kemampuan sekaligus mengelompokkannya dengan tepat.Guru juga bisa memetakan kebutuhan peserta didik dan potensi apa yang dapat digali oleh guru agar mereka maju.Peta kemampuan itu juga sangat membantu dalam penentuan materi supaya mereka dapat bebas bereksplorasi seluas-luasnya dan dapat menciptakan sistem belajar yang tepat.
4.Orientasi yang Holistik.
Guru harus mampu menumbuhkan pengetahuan peserta didik sekaligus dalam hal praktik.Peserta didik harus berkembang dalam praktik nyata,tanpa batasan materi ataupun batasan kurikulum yang harus mendapatkan nilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau standar dari guru.
Peserta didik dituntut melakukan kerja nyata/ mampu mengkolaborasikan materi dengan praktik peserta didik dituntut untuk memahami pengetahuan yang akan digabungkan dalam projek.Mereka ditempatkan sesuai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki untuk mencapai hasil yang diharapjan di akhir pembelajaran.Guru tetap memandu saat membuat karya yang kolaboratif dan mampu mengangkat isu yang ada di sekitarnya.Dengan demikian mereka tidak bosan dalam pembelajaran.
5.Guru harus mamou menumbuhkan Karakter Pelajar Pancasila.Kurikulum Merdeka berintegrasi untuk mewujudkan karakter tersebut yaitu karakter yang manduri dengan pengetahuan luas dan merdeka.Di sini juga termasuk ada kebebasan memilih minat,bakat, dan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan Pancasila.
Guru harus menumbuhkan karakter peserta didik yang merdeka,mampu berkarya,dan berkolaborasi dalam berbagai hal,membentuk karakter yang sesuai kurikulum merdeka.
Karakter lain yang diharapkan yaitu kritis,gemar bergotong royong,bermusyawarah,adil,dan mampu mengemukakan pendapat di depan umum,menjadi pelajar yang mandiri,kreatif,dan inovatif.Pembentukan karakter itu melalui kerja kelompok di dalam kelas.
Dengan melaksanakan 5 tips tersebut,guru pemula yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka akan berhasil.Keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka sangat dipengaruhi oleh kesiapan dan kompetensi guru.Guru yang baik adalah guru yang siap berubah ,selalu ingin tahu terhadap hal-hal baru untuk mencerdaskan anak bangsa.
Bionarasi
Jumadi,S.Pd, lahir di Karanganyar pada 14 Juli 1971.Tinggal di
Mandungan RT.03/RW 06 Jungke ,Karanganyar,Jawa Tengah.Mengajarkan Ilmu Sosial,pemerhati Budaya Jawa,sampai saat ini masih mengabdi di SMPN 2 Mojogedang.Pernah menjabat Kepala Perpustakaan dan menjadi Guru Penggerak Literasi Sekolah.Di sela kesibukannya menjadi guru juga suka bertualang bersahabat dengan alam.